Yeeaayyyy ini adalah postingan pertama di tahun 2015....
Setelah film Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi, sudah lama banget saya gak nonton fim Indonesia di Bioskop. Tapi setahun terakhir setidaknya ada 4 film Indonesia yang menurutku bagus dan
4 film Indonesia yang pernah di tonton semenjak pacaran dan
setelah setahun menikah adalah Habibie dan Ainun, Comic 8, 7 hari 24 Jam dan
yang terbaru film Assalamualaikum Beijing.
Sejak pertama
kali peluncuran buku Habibie & Ainun disalah satu hotel di Jakarta saya
sudah antusias sekali untuk memiliki novel tersebut. Novel ini sangat istimewa
karena menceritakan perjalanan hidup dan kisah cinta yang sangat menarik selama
hidup bapak BJ. Habibie & Ibu Ainun yang ditulis sendiri oleh bapak BJ.
Habibie. Mendengar novel ini akan diangkat ke layar lebar saya sudah
membayangkan bakal menjadi film yang pasti “meledak”. Awalnya saya sedikit
pesimis bisa nonton di bioskop karena saat itu saya sedang kerja yang lokasinya
di tengah hutan (remote area), tapi beruntung pas jadwal cuti film ini masih
tayang di bioskop. Jadilah kagiatan pertama kali pas cuti adalah nontoooon. Dan
benar beruntung sekali bisa nonton film ini, dengan alur cerita dan pemain yang
terlibat benar-benar mewakili jalan cerita yang sudah ditulis di novel, dan
keuntungan kedua adalah bisa nonton bareng pacar (kala itu).
Film Indonesia
kedua yang kami nonton (kali ini saya bilang kami, karena saya selalu nonton
bareng dengan orang yang sama, Suami) adalah dilm Comic 8. Salah satu keistimewaan film comic 8 adalah
salah seorang pemain utama yang terlibat dalam film ini adalah sahabat kami
Satriadin a.k.a Arie_Kriting. Selama nonton serasa percaya gak percaya (hantu
kalii) kalau salah satu pemainnya itu kami kenal baik. Teman yang selalu
menjadi teman curhat kala masih sama-sama kuliah, yang saya tau atau saya
simpulkan dari perjalanan hidup dia mungkin karena belum bisa move on dari sang
mantan akhirnya berdampak pada belum berhasilnya meraih gelar sarjana disalah
satu perguruan tinggi swasta di Malang, selain itu kekecewaan dengan pemerintah
(nah ini kami selalu debat yang gak pernah ada ujung pangkalnya) dia
melampiaskan pada komunitas yang membawa dia pada keberhasilan menjadi public
figure yang akhirnya main film Comic 8 dan keluar masuk TV nasional. Belum
berhasil di dunia pendidikan tapi dia bisa membahagiakan orang tuanya lewat
jalur lain, Sukses Bro, semoga segera menikah juga.
4 Hari 24 Jam
adalah film Indonesia berikutnya yang akhirnya kami tonton, awalnya karena iklan
yang gencar ditayangkan tentang film ini yang didukung oleh pemain-pemain
nasional seperti Dian Sastrowardoyo (yang saat kami SMA sukses dalam film Ada
Apa Dengan Cinta), Lukman Sardi, Ari Wibowo, dll. Selain itu cerita tentang karyawan Bank yang
super sibuk menjadi salah satu alasan juga yang mendorong saya merayu pak Suami
(yang notabene nya juga kryawan bank) untuk mau menemaniku nonton film ini, dan
benar film ini super menghibur dengan realita kehidupan keluarga kecil yang
suami-istri sibuk dengan pencapaian karier di tempat kerja masing-masing
sehingga sang anak di asuh oleh nenek dan waktu dengan keluarga sudah tidak
menjadi prioritas lagi. Menjadi pelajaran buat kami pasangan muda (khususnya
saya) yang sampai saat ini pun saya masih mempunyai ambisi untuk kembali
mencapai karier yang sudah menjadi impian saya sejak pertama kali merantau di
tahun 2003 lalu, namun impian itu sementara tertunda karena masih ada hal yang
harus diutamakan.
Dan film
terbaru yang kami tonton adalah Assalamualaikum Beijing, film yang diangkat
dari novel best seller dari Asma Nadia. Novel yang menemaniku selama
mempersiapkan pernikahan akhir tahun 2013 lalu, dan selesai saya baca pas H-2
pernikahanku. Alur cerita yang tersusun apik yang bukan hanya menyajikan
cinta-cinta ala anak ABG sekarang, melainkan perjalanan cinta suci lewat
perjalan panjang dan ikhlas karena Allah SWT. Lewat film ini saya yakin akan
cinta sejati dan cinta suci karena Allah SWT, tanpa memandang fisik atau harta.
Teringat akan perjalanan cinta kami, memang tidak seberat yang dialami oleh
Ashima (peran dalam film ini) tapi tentang siapa yang akhirnya menjadi
pendamping hidupku insya allah sampai akhir hayat. Setelah saya berkelana
kemana-mana dan mengenal banyak karakter orang-orang yang ditemui pada akhirnya
saya harus memutuskan untuk memilih salah seorang tersebut untuk menjadi bagian
hidupku. Dan gak jauh-jauh dia adalah teman kecilku sejak SD, boleh dibilang
kami tumbuh dan berkembang bersama (hahaha...) disekolah yang sama, sama-sama
bersaing dalam pelajaran tapi saya akui dia selalu unggul dari saya. Semoga
kami selalu bersama menonton film-film luar biasa karya anak negri ini...