My Wedding - 02012014 |
Akhirnya saya resmi menikah. Surya Alisa Putera, salah seorang sahabat terbaik yang pernah saya miliki resmi memilih saya menjadi istrinya. Satu babak perjalanan hidup yang tidak pernah saya bayangkan. perasaan haru, bahagia entah apalagi... :)
Setiap ada teman yang menikah, dalam hati saya selalu berdoa, "Ya Allah segera tunjukan jodoh terbaik buatku". Doa terbaik selalu ku panjatkan, dalam hati selalu ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Ya.... membahagiakan merakalah yang selalu menjadi tujuan hidupku.
17 Agustus 2013, saya resmi resign dari pekerjaan saya di PT. Asmin Koalindo Tuhup, Palangkaraya. salah satu perusahaan Mining terbaik di Asia Tenggara. Keputusan yang tidak mudah, banyak hal yang menjadi pertimbangan dan salah satunya adalah saya ingin mempersiapkan hari pernikahanku dengan sempurna. Saya ingin merancang semua acara, dekorasi, undangan bahkan seragam panitia dan pagar ayu yang terlibat dalam hari istimewaku ini sempurna. Saya tidak mau orang tuaku repot dengan acara ini.
Oiya, sebelum resign saya ikut salah satu training di Bandung. ISO 9001, 14001 dan 18001. Saya tidak mau meninggalkan kantor yang potensial tanpa sesuatu yang sekiranya akan saya butuhkan. Entah kapan, tapi saya yakin gak ada ilmu yang sia-sia. alhamdulillah saya memiliki sertifikat ISO internasional.
Kembali kepersiapan acara pernikahanku.
21 Agustus 2014, setelah 2 hari saya di Bau-bau, akhirnya saya berkunjung ke rumah calon mertuaku, hehehehe.... untuk pertama kalinya saya datang tanpa Surya, ya.... Surya tidak bisa pulang dan saya cuma diminta untuk datang ke rumahnya. 24 Agustus 2013, keluarga surya meminta saya kepada orang tuaku untuk menjadi pendamping Surya selamanya. 26 Agustus 2013 secara resmi saya sudah menjadi calon istri Surya Alisa Putera, dalam adat Buton namanya Tauraka.
Setelah acara tauraka, selangkah lagi tapi bukan hal mudah untuk menikah khususnya di Baubau.
Persiapan dimulai!!!
Mulai dari hunting Gedung, karena kami sama-sama dari keluarga besar, jadi tidak mungkin acara digelar di halaman rumah yang notabene nya halaman rumah orang tuaku juga tidak terlalu luas. Awalnya acara disepakati di gelar tanggal 26 Oktober 2013, tapi sayang setelah berusaha dihubungi ternyata pada tanggal itu gedung sudah di Booking bahkan dari 2 bulan sebelumnya. ok, rencana di undur dan 3 November 2013 kami berhasil booking gedung Pancasila, dan gedung maedani tapi adik kandung Surya mengikuti tes CPNS dan ternyata akhir tahun Surya gak bisa cuti, jadi harus mencari hari lagi untuk acara. Seorang karyawan Bank tidak mudah untuk mendapatkan cuti terlebih di akhir tahun. Saat itu, entah perasaan apa yang saya rasakan, tapi yang jelas saya jadi pesimis kalau acara ini bakal digelar. Tiap malam saya bangun sholat Tahajud, berdoa minta dimudahkan segalnya. DAN setelah diskusi berdua (kali ini kami tidak libatkan kedua belah orang tua) sepakat untuk mengundur acara sampai awal tahun. sekali lagi, tidak gampang menyatukan dua keluarga dalam satu ikatan. Banyak hal yang selalu bertentangan... tapi Bismillahirrahmanirrahim, setiap saat saya selalu berdoa, lancarka ya Allah...
2 Januari 2014, akhirnya kedua keluaga sepakat untuk menggelar acaranya. Dan saya mulai "gerilya" mempersiapkan segalanya. SEGALANYA saya siapkan, karena ini adalah hari yang insya allah hanya sekali seumur hidup saya. jadi semuanya harus sempurna. Mendengar cerita orang-orang katanya yang paling repot adalah undangan. Ok, hunting model undangan dimulai. Cek di Baubau dan kelihatannya gak ada yang menarik perhatianku (mungkin saya kurang gaul untuk mencari model undangan di baubau, hehehe). akhirnya tgl 5 Oktober 2013 saya ke Makassar. Target utama adalah cari model undangan yang unik (intinya sih cari undangan yang ada unsur BIRU, hahaha...). model undangan yang diinginkan didapat, lanjut cari kain buat seragam panitia yang terlibat. karena rencana tema warna acaranya adalah BIRU, jadi saya ingin semua yang terlibat terlihat cerah. 2 hari ngubek-ngubek pasar sentral Makassar, akhirnya nemu juga kainnya. kain buat seragam ketemu, lanjut ke Sendal yang akan saya pakai pas acara. Nah, cari sendal ini yang betul2 tidak mudah, karena saya juga ingin terlihat anggun pas acara, jadi (katanya) harus pakai sendal yang heelsnya kurang lebih 10 cm, (WOW gile aja jinjit selama 4 jam bisa-bisa bakonde dah betisku...). setelah searching di internet buat cari sendal yang maksimal heelsnya 5 cm tapi cantik dan unik gak ketemu, lanjut ngubek-ngubek toko sepatu di Makassar. Setelah keliling mall di Makassar, lanjut ke Elisabeth, toko tas dan sepatu yang saya langganan sejak masih kuliah di Bogor dulu karena kualitasnya ok punya. tapi sepertinya dari koleksi mereka tidak ada yang cantik (menurtku). Beruntung calon suamiku (hehehe....) seorang yang sabar, saya diantar ke toko (lupa nama tokonya) dan sekali lihat saya tertarik sama yang dipajang. Cantik tapiii wow tingginya...
(panjang bgt ceritanya, lanjut kapan-kapan yaaaa, hohohohhoo.....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar